Oseng Mercon Jogja, Rasa Pedas Mantapnya Bikin Muka Kesemutan

Oseng Mercon Jogja, Rasa Pedas Mantapnya Bikin Muka Kesemutan

Oseng mercon Jogja bukanlah olahan berbahan dasar petasan seperti namanya. Penambahan embel-embel mercon karena efek pedas pada oseng khas Jogja tersebut.

Mercon merupakan sejenis petasan berwujud buntelan mesiu. Orang sering menyalakannya saat perayaan Imlek dan Lebaran. Saat menyalakan mercon, muncullah ledakkan yang membuat terkejut siapapun yang mendengarnya.

Seperti itulah sensasi yang kira-kira akan Anda peroleh saat menyantap menu kikil pedas tersebut. Taburan irisan cabe rawit sontak akan meledakkan dirinya saat masuk ke dalam mulut penikmatnya. Eits, dilarang mengganggu orang yang sedang menikmati oseng mercon ini bila tak ingin diledakkan olehnya.

Oseng Mercon Jogja, Rasa Pedas Mantapnya Bikin Muka Kesemutan
phinemo.com

Oseng Mercon Jogja dari Kibas Lidah hingga Muka Kesemutan

Sama populernya seperti gudeg mercon Jogja, salah satu kuliner yang sayang bila tidak Anda cicip saat berkunjung ke sana adalah oseng merconnya. Jika sepintas melihatnya, tak ada hal istimewa apapun dalam kuliner ini. Namun, begitu memasukkan satu suap ke dalam mulut, wuiihh rasa pedasnya itu lho bisa buat siapapun hancur.

Suapan pertama bisa membuat mata melotot seolah sedang marah. Suapan kedua akan membuat nafas terengah-engah sambil mengibas-ngibaskan lidah. Begitu seterusnya, hingga suapan terakhir selalu tercipta sensasi yang berbeda. Anda tak pernah berhenti mengucurkan keringat sepanjang menyantapnya.

Orang Jogja bilang: “gobyos kotos kotos pokoke”. Bahkan sensasi bak wajah kesemutan juga bisa dirasakan saat bersantap oseng ini.

Sama halnya dengan olahan oseng pada umumnya, oseng pedas mercon Jogja yang bisa membangkitkan gairah makan ini berbahan dasar serba sapi yakni bagian koyoran mulai dari kikil, kulit, gajih (lemak), dan tulang muda. Oseng-oseng sederhana ini tampak sangat berminyak. Ini wajar karena kandungan minyak dalam oseng cukup banyak.

See also  Makanan istimewa dari Bandung yang sedang populer dan lezat

Tak hanya berminyak, taburan biji dari irisan cabe rawit yang menempel pada koyoran pun akan membuat siapapun menelan ludah saat baru melihatnya. Banyaknya kandungan lemak membuat oseng cepat membeku dalam keadaan dingin.

Oleh karena itu, ada sepiring nasi putih panas saat menyajikan oseng mercon ini. Setidaknya panas dari nasi bisa memperlambat proses pembekuan lemak dalam oseng mercon.

Jadi, tips amannya adalah santaplah selagi masih hangat. Lagipula tak bisa juga makan oseng mercon dengan lambat. Begitu sensasi pedas dalam mulut berkurang, langsung buru-buru masukin suapan berikutnya.

Kisah Unik di Balik Oseng Mercon

Nama oseng mercon Jogja tidaklah muncul dan menjadi populer begitu saja. Nama oseng mercon berawal dari kunjungan seorang budayawan, yakni Emha Ainun Najib bersama teman-teman seniman ke salah satu rumah makan milik Bu Narti.

Saat menyantapnya, beliau melontarkan bahwa rasa oseng tetelan sapi tersebut seperti mercon saking pedasnya. Hingga saat ini kata-kata yang dilontarkan Ainun Najib inilah yang menjadi inspirasi penamaan kuliner khas Jogja yang satu ini.

Oseng mercon sendiri merupakan ide kreasi dari Bu Narti saat momen Lebaran Haji di tahun 1997 silam. Saat bingung hendak membuat olahan apa dari hasil pembagian daging kurban yang berupa koyoran sapi atau kikil, beliau akhirnya memutuskan mengolahnya dengan cabai rawit layaknya oseng biasa, kemudian disajikan di rumah makan miliknya.

Diluar dugaan, ternyata pengunjung lebih menyukai citarasa olahan kreasi Bu Narti tersebut. Sejak itulah Bu Narti menjadikan oseng mercon sebagai menu khas rumah makannya.

Masyarakat luas mulai mengenal oseng mercon pada tahun 1999 silam. Ini berkat liputan seorang ahli kuliner legendaris, yakni Bondan Winarno. Dan sejak saat itu tak hanya terkenal di area Jogja, namun hingga seluruh penjuru Nusantara.

See also  Cara Membuat Bika Ambon Mini Cocok untuk Camilan

Sama-sama pedes, tentu lebih memilih menikmati oseng mercon Jogja daripada omongan tetangga bukan? Jadi, pastikan Anda tidak melewatkan kuliner pedas ini saat pergi ke Jogja.